Memiliki kebiasaan membaca dan menghubungkan selalu kepada Allah, selalu berfikir kritis, mendalam dan selalu mengevaluasi. Bersikap terbuka untuk penyempurnaan serta berpedoman kepada Al-Qur'an dan hadis.
Kamis, 26 November 2015
Senin, 09 November 2015
CONTOH MAKALAH KUTIPAN DAUJUKANN SISTEM R
MAKALAH
KUTIPAN DAN
SISTEM RUJUKAN
Makalah
ini di buat untuk memenuhi tugas kelompok
Mata
Kuliah Bahasa Indonesia
(Dosen pengampu: CaturAsmawati,S.E., M.M.)
Disusun oleh :
MUHAMMAD NUR ROIS (1584202015) :
Prodi Matematika
ISKANDAR JALALUDIN (1586206021) :
Prodi PGSD
SLAMET SUBAGIO (1586206055) :
Prodi PGSD
LIA LUTFIANA DEWI (1586206024) :
Prodi PGSD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan atau bahasa nasional di negara indonesia
sendiri. Maka sangat pasti jika bahasa indonesia memiliki aturan aturan atau
prinsip dalam pengunaanya supaya tersusun secara baik dan benar, baik itu
secara lisan maupun secara tulis. Untuk memahami bagaimana menggunakan
bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu saya akan membahas sebagian dari
prinsip dalam penulisan Bahasa Indonesia.
Bahasa
Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan
bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan
aturan EYD. Disini penyusun tidaka akan membahas seluruh aspek penting dalam
penulisan Bahasa Indonesia. Akan tetapi penyusu fokus pada pembahasan “Kutipan
dan sistem rujukan.
Dalam penulisan karya ilmian kutipan dan sistem
rujukan memiliki peran penting. Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh
serangkaian kegiatan ilmiah,s ehingga isi tulisan karya ilmiah
merupakanpengetahuan yang “sahih” (valid). Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh fakta, konsep, generalisasi dan teori yang
memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan menyolusikan masalah yang
dihadapinya. Oleh karena itu, karyailmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang
berupa fakta , konsep, generalisasi yang disitu peran penting kutipan dan
sistem rujukan muncul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai
berikut :
1.
Bagaimanakah kajian tentang kutipan dalam penulisan
Bahasa Indonesia?
2.
Bagaimanakah kajian tentang sistem rujukan dalam
penulisan Bahasa Indonesia?
3.
Apakah fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam
karya ilmiah?
C. Tujuan
1. Untuk
mengupas pengertian kutipan dan sistem rujukan.
2. Untuk
memahami kutipan dan sistem rujukan secara rinci.
3. Menambah
pengetahuan tentang tata aturan bahasa Indonesia dan
4. Sebagai
salah satu modal menulis karya ilmiah.
D. Metode Penulisan
Metode
yang kami gunakan yakni studi literatur dan berdasarkan beberapa sumber dan
situs internet.
E. Manfaat
Kami
bisa memahami apa itu kutipan dan sistem rujukan yang disitu sangat membantu
dan menguntungkan kami sehinga kami mendapat modal untuk membuat sebuah kutipan
dan sitem rujukan untuk menyusun makalah atau karya ilmiah kedepan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KUTIPAN
1.
Pengertian
kutipan
Dalam kamus umum bahasa Indonesia (KUBI), kutipan mempunyai arti
pungutan, petikan, nukilan. Sedangkan mengutip mempunyai arti mengambil
perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kutipan
adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau
hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah
terdokumentasi. Kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah
kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan merupakan karya
“suntingan”, yaitu “suSUN” dab “gunTING”. Menurut Keraf (1997), walaupun
kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa
keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar
kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis
sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapat penulis
Poerwodarminta (2003:619)
mengemukakan bahwa kutipan diartikan, “pengambilalihan satu kalimat atau lebih
dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam
tulisan sendiri:” Selai itu Menurut pendapat Wasty (1994:33)
kutipan merupakan sebuah pengambilan konsep atau pendapat dari orang lain
sebagaimana yang tertulis dalam karya tulisnya. Kutipan di samping dimaksudkan
sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya
penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip
itu.
2.
Fungsi
Kutipan
Kutipan
memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai landasan teori.
b.
Penguat pendapat
penulis.
c.
Penjelasan suatu uraian.
d.
Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah
adalah untuk menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan
oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat
seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan
dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan
pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak
menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada
teks. (http://aromblog.blogspot.com/2011/12/kutipan-dan-daftar-pustaka.html
diakses 23 Oktober 2015, jam. 04.20)
3.
Jenis
kutipan
a.
Kutipan Langsung
Kutipan
langsunng adalah cuplikan tulisan orang lain tanpa perubahan ke
dalam karya tulis kita. Prinsip yang harus diperhatikan pada saat mengutip
adalah
1. Tidak
boleh mengadakan perubahan terhadap teks asli yang dikutip.
2. harus
menggunakan tanda [sic!], jika ada kesalahan dalam teks asli.
3. menggunakan
tiga titik berspasi [. . .] jika ada sebagian dari kutipan yang dihilangkan.
Contoh :
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan,
1995:278).
4. mencantumkan sumber kutipan dengan system MLA,
APA, atau system yang berlaku.
Ada dua cara
melakukan kutipan langsung, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan
panjang.
1. Kutipan
langsung Pendek (tidak lebih dari empat baris) dilakukan dengan cara:
·
Diintegrasikan langsung dengan teks,
·
Diberi berjarak antarbaris yang sama denagn
teks,
·
Diapit oleh tanda kutip, dan
·
Disebut sumber kutipan.
2. Kutipan
Langsung Panjang (lebih dari empat baris) dilakukan dengan cara:
·
Dipisahkan dari teks dengan spasi (jarak
antarbaris) lebih dari teks,
·
Diberi berjarak rapat antarbaris dalam kutipan,
·
Disebutkan sumber kutipan, dan
·
Boleh
diapit tanda kutip, boleh juga tidak.
·
Diberi titik tiga pada awal dan ahir kutipan.
Contoh (...kutipan...)
b.
Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak
langsung adalah kutipan yang diuraikan kembali dengan kata-kata sendiri.
Untuk dapat melakukan kutipan jenis itu, pengutip
harus memahami inti sari dari bagian yang dikutip secara langsung itu.
Kutipan tidak langsung dapat dibuat secara panjang maupun pendek dengan
cara
·
diintegrasikan dengan teks,
·
diberi jarak antarbaris yang sama dengan teks,
·
tidak diapit tanda kutip, dan
·
dicantumkan sunber kutipan dengan sistem MLA,
APA, atau system yang berlaku.
c.
Kutipan Pada Catatan Kaki
Kutipan pada
catatan kaki, biasanya, merupakan kutipan langsung dan dapat dicantumkan
secara panjang maupun pendek dengan cara
·
selalu diberi jarak spasi rapat,
·
diapit oleh tanda kutip, dan
·
dikutip tepat sebagaimana teks aslinya.
d.
Kutipan Ucapan Lisan dan Chatting (pembicaraan
sinkronik via internet)
Kutipan
ucapan Lisan atau chatting, sebenarnya, tidak terlalu dianjurkan
dalam karya ilmiah. Akan tetapi, jika akan digunakan, hal-hal yang harus
diperhatikan adalah
·
meminta persetujuan dari sumber, sedapat mungkin
berupa transkrip yangditandatangani nara sumber;
·
mencatat tanggal dan peristiwa tempat ujaran itu
diucapkan;
·
menyebutkan dengan jelas sumbernya;
·
menuliskan kutipan secara langsungg atau tidak
langsung pada badan teks atau pada catatan kaki.
B. SISTIM RUJUKAN
1.
Pengertian
rujukan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), Rujukan mempunyai arti 1.
Keterangan lanjutan mengenai suatu hal; 2. Bahan sumber yang dipakai untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut; Acuan; Referensi. Rujukan adalah sesuatu yang digunakan
pemberi informasi (pembicara) untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan
tegas. Dikenal juga dengan sebutan referensi.
2.
Fungsi
rujukan
Fungsi Sistem Rujukan diantaranya
:
a. Sebagai Referensi dari mana
sebuah kutipan dikutip
b. Sebagai sumber untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut .
Sedangkan fungsi utama Sistem Rujukan dalam suatu karya ilmiah adalah
Sebagai sumber untuk
mendapatkan keterangan dari mana penulis itu
mengutip sebuah kutipan, agar kutipan tersebut dapat dipertanggungjawabkan pada
karya tulisnya.
3.
Jenis-jenis
sistem rujukan
ada dua jenis sistem perujukan sumber bacaan yang sering
digunakan sebagai dasar kutipan kita, yaitu:
a.
Sistem Catatan
Sistem Catatan adalah Sistem yang menyajikan
informasi mengenai sumber dalam bentuk catatan kaki (footnotes), catatan
belakang (endnotes) atau daftar pustaka
(bibliography).
b.
Sistem Langsung
Sistem Langsung adalah Sistem yang menyajikan
informasi mengenai sumber dalam tanda kurung
dan diletakkan langsung pada kutipan.
Contoh : “Semua pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ... diharapkan sudah
melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab
sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.
Kutipan merupakan sebuah sistem pengambialan kalimat
baik berupa tulisan maupun lisan dari pendapat oranglain baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Yang disitu dijadikan sebuah landasan, acuan dan
pendukung sebuah karya tulis
2.
Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan
sebuah data informasi atau sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan
diambil sehingga dapat disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.
3.
Fungsi dari kutipan dan sistem rujukan dalam karya
ilmiah adalah sebagai landasan teori, memperjelas pembahasan serta rujukan
silang antar halaman yang telah disesuaikan dengan daftar referensi sebagai
pertanggungjawaban sebuah karya ilmiah.
Jumat, 30 Oktober 2015
MAKALAH LANDASAN DASAR PENDIDIKAN
MAKALAH
PENGERTIAN
DAN LANDASAN PENDIDIKAN
(Dosen : Komisan. S.Ag. M.Pd.I)
Disusun oleh :
ISKANDAR JALALUDIN (1586206021)
LIA LUTFIANA DEWI (1586206024)
ENI NUR HALIMAH (1586206019)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
DAFTAR ISI...................................................................................................... i
BAB I.
Pendahuluan......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 1
C.
Tujuan.................................................................................................. 1
D.
Metode Penulisan................................................................................ 2
E.
Manfaat................................................................................................ 2
BAB II.
Pembahasan........................................................................................ 3
A.
Pengertian Landasan Pendidikan....................................................... 3
B.
Jenis- jenis landasan Pendidikan......................................................... 4
C.
Fungsi landasan pendidikan............................................................... 5
BAB III.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan......................................................................................... 6
B.
Saran................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
merupakan bagian penting dari kehidupan. Pedidikan adalah sebuah upaya yang terencana untuk mewujudkan sebuah
komuitas belajar yang efektif dan terkonsep untuk mewujudkan pribadi yang
cerdas, berahlak mulia, trampil dan taat pada sebuah aturan. Sehingga dalam
melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Landasan Pendidikan sangat diperlukan
dalam dunia pendidikan, agar pendidikan yang sedang berlangsung mempunyai pondasi atau pijakan yang
utuh dan sangat kuat. Maka dari itu diperlukan landasan pendidikan berupa landasan hukum, landasan filsafat, landasan sejarah,landasan sosial budaya,landasan psikologi,dan landasan
ekonomi .
B.
Rumusan Masalah
1.
apa yang dimaksud dengan pengertian landasan
pendidikan?
2.
Apa saja jenis-jenis landasan pendidikan?
3.
Apa fungsi dari landasan pendidikan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian landasan pendidikan.
2.
Mengetahui jenis-jenis landasan pendidikan.
3.
Mengetahui fungsi landasan pendidikan.
D.
Metode
penulisan
Metode yang
kami gunakan yakni study literatur dan berdasarkan pada sumber-sumber lain
dalam situs internet.
E.
Manfaat
Tau dan faham apa itu landasan dasar
pengetahua pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
Istilah
landasan mengandung arti tumpuan, dasar atau alas. Mangacu pada
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa istilah landasan adalah alas atau
pijakan dari suatu hal atau bisa dikatakan bahwa landasan adalah pondasi tempat
berdirinya sesuatu hal. Pondasi atau pijakan ini dapat bersifat material
juga dapat bersifat konseptual. Misalkan contoh yang bersifat fisik: pondasi
gedung UNU LAMPUNG, contoh yang bersifat konseptual: landasan filosofi
pendididkan, pancasila, UUD 19945. Landasan yang bersifat koseptual identik
dengan asumsi, adapun asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam
asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi.
Pendidikan
antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek
sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi
sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.
Praktek
pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga
dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan.
Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan
(makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan,
pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan
adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami
pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang
menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan
dan atau studi pendidikan.
B.
JENIS JENIS
LANDASAN PENDIDIKAN
Ada berbagai jenis landasan
pendidikan, berdasarkan sumber perolehannya kita dapat mengidentifikasi jenis
landasan pendidikan menjadi:
- Landasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
- Landasan filosofis pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari pandangan-pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
- Landasan ilmiah pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari berbagai cabang atau disiplin ilmu yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan. Tergolong ke dalam landasan ilmiah pendidikan antara lain: landasan psikologis pendidikan, landasan sosiologis pendidikan, landasan antropologis pendidikan, landasan historis pendidikan, dsb. Landasan ilmiah pendidikan dikenal pula sebagai landasan empiris pendidikan atau landasan faktual pendidikan.
- Landasan yuridis atau hukum pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
C.
FUNGSI
LANDASAN PENDIDIKAN
Misi utama mata kuliah landasan-landasan pendidikan dalam
pendidikan tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek
keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau
program pendidikan, melainkan tertuju kepada pengembangan wawasan
kependidikan, yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat
umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan
sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya.
Berbagai
asumsi pendidikan yang telah dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga
kependidikan akan berfungsi memberikan dasar rujukan
konseptual dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan yang
dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi landasan pendidikan adalah
sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan dan atau studi
pendidikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Pendidikan adalah aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman,
bertumpu pada kemampuan diri dan belajar dibawah bimbingan pengajar.
2. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya (pewarisan budaya dari satu
generasi ke generasi selanjutnya).
3. Landasan pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang filosofis,
sosiologis, kultural, dan psikologis.
4. Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan pendidik kepada anak didik,
sehingga terjadi proses belajar.
5. Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai
tujuan pendidikan.
6. Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuannya.
7. Pendidikan seumur hidup adalah sistem konsep-konsep pendidikan yang
menerangakan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia.
8. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung kontinu dan tidak terbatas oleh
waktu seperti pendidikan formal.
B.
Saran
1.
Seorang pendidik
sebaiknya dapat mendidik anak didiknya
agar pengetahuan yang mereka miliki dapat seimbang dengan sikap dan moral.
2.
Janganlah lelah untuk mengejar pendidikan
karena pendidikan dapat terus berlangsung selama proses dalam hidup kita tetap
berjalan.
3.
Proses pendidikan seharusnya ditunjang
dengan pendidik yang berkompeten sehingga pendidikan dapat membentuk
kepribadian anak didik menjadi baik.
DAFTAR PUSTAKA
https://ml.scribd.com/doc/.../Keterbelakangan-Pendidikan-Indonesiahttp://www. pendidikanuntuksemua.wordpress.com/.../pendidikan-seumur-hidup/
https://id.wikipedia.org/.../Latar....
news.okezone.com/topic/6689/pendidikan
www.warna-sahabat.com › Tugas
dwihansite29.blogspot.com/.../fungsi-landasan-pendidikan-dan-konsep.h...
Langganan:
Postingan (Atom)